Selasa, 06 Oktober 2015

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AL GHAZALY BOGOR

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII DI SMP AL GHAZALY BOGOR
Siti Hartati dan Darlina Kartika Rini
 STIT SIFA Bogor

I.           PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang sangat berperan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa adalah guru. Guru sebagai tenaga profesioanl memiliki multi peran, bukan hanya sebagai pendidik yang berhjadapan langsung dengan siswa, tetapi mereka sebagai perancang dan manajer implementasi kurikulum di dalam kelas. Guru harus mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, membangun strategi pengelolaan kelas yang kondusif, serta menciptakan interaksi antar peserta didik serta interaksi peserta didik dengan guru.
Dalam padangan Islam, pendidikan merupakan proses yang suci untuk mewujudkan tujuan asasi hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT dalam arti yang luas. Maka pendidikan merupakan bentuk tertinggi ibadah dalam Islam dengan alam sebagai lapangannya, manusia sebagai pusatnya, dan hidup beriman sebagai tujuannya. Terutama Pendidikan Agama Islam yang sangat berguna bagi kehidupannya sebagai makhluk yang bersyukur dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sebagaimana Firman Allah yang tercantum dalam Al Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya :
“Dan Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Adz-Dzariyat : 56)1.
Pemilihan metode dalam proses pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting, karena metode yang tepat akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang cukup menarik dalam Pendidikan Agama Islam adalah Contextual Teaching and Learning. Metode ini mampu menciptakan suasana belajar yang menarik danmenyenangkan sehingga dapat menumbuhkan semangat serta motivasi siswa dalam belajar. Selain itu pemanfaatan media atau metode yang tepat akan membuat konsepsi atau materi yang disajikan menjadi lebih nyata dan jelas, mudah dipahami dan diingat, menarik dan mengesankan, serta membuat proses penyampaian menjadi lebih efektif dan efisien.4
            Metode Contextual Teaching and Learning sangat menunjang pengelolaan kelas sehingga pengajaran yang dilakukannya menjadikan seorang guru kreatif, berkarakter dan professional. Metode ini menjadikan proses belajar mengajar akan lebih konkret dan nyata, lebih aktual, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna. Pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning ini sesuai dengan konsep teknologi pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya, yang merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh narasumber dengan menggunakan bahan ajar, alat, dan teknik mengajar dan berada dalam lingkungan tertentu.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Sehingga akan tercipta perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kempuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.2
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Sehingga akan tercipta perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya. Sedangkan pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kempuan atau potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.3

II.        RUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH              
            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.     Bagaimanakah hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly, Bogor dengan menggunakan metode Contextual Teaching and Learning?
2.     Bagaimanakah hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly, Bogor dengan menggunakan metode ceramah (Ekspositori)?
3.     Adakah pengaruh yang signifikan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa VIII SMP Al Ghazaly, Bogor menggunakan metode Contextual Teaching and Learning disbanding menggunakan metode ceramah?

III.           LANDASAN TEORI
            Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong pembelajar membuat hubungan antara materi nyang diajarkan dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) pembelajar diharapkan dapat membangun dan menghidupkan ide-ide, sebagaimana pemikiran Whitehead, seorang filosof Inggris terkenal menghendaki pendidikan memiliki tujuan agung melalui penanaman ide-ide yang hidup dan dihidupi oleh orang-orang terdidik.3
            Metode ceramah adalah metode yang cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan, dalam proses belajar mengajar lebih banyak menurut keaktifan guru daripada siswa. Metode ceramah juga dikenal sebagai metode kuliah atau metode khutbah. Pada jaman Rosululloh SAW metode ceramah ini yang paling awal dilakukan dalam penyampaian wahyu kepada umat. Karakteristik yang menonjol dalam ceramah adalah peranan guru yang lebih dominan, sementara siswa pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Ceramah menjadikan suasana lebih tenang namun interaksinya bersifat verbalisme dan guru lebih aktif. Guru harus memiliki kemampuan menjelaskan dengan bahasa yang tepat, dengan menggunakan contoh, melakukan penekanan terhadap bentuk –bentuk informasi tertentu, penyusunan materi pembelajaran yang jelas, dan menggunakan umpan balik dengan bertanya jawab.
            Dalam pendidikan obyek penilaian hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dari ketiga ranah tersebut sangat penting dinilai oleh guru di sekolah karena keterkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Hal ini sesuai dengan asas-asas Contextual Teaching and Learning yang diungkapkan Udin S. Winataputra, dkk : (a). Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih mudah dengan cara belajar sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. (b). Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic, (c). Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya, (d) Belajar secara berkelompok, (e). Hadirkan model  sebagai contoh pembelajaran, (f). Melakukan refleksi di akhir pertemuan, (g). Penilaian yang sebenarnya.3
            Pendidikan Agama Islam merupakan sarana atau media untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta memiliki keterampilan yang bermanfaat. Ruang lingkup mempelajari materi Pendidikan Agama islam meliputi :4
  1. Al Qur’an dan Hadits
  2. Akidah
  3. Akhlak
  4. Fikih
  5. Tarikh dan Kebudayaan Islam

VI.  METODE PENELITIAN
            Penelitian dilakukan di SMP Al Ghazaly yang beralamat di Jl. Cempaka No.6 Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah, Bogor. Pelaksanaan penelitian selama 5 bulan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan penelitian langsung terhadap obyek yang dijadikan sampel. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly  yang terdiri dari 6 kelas dan setiap kelas terdiri dari 30 orang. Dari populasi diambil secara acak dua kelas (60 orang) untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variable untuk menentukan pengaruh penggunaan metode CTL dan metode ceramah terhadap siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berupa nilai kognitif siswa yang diperoleh melalui tes. Teknik pengambilan data dengan menggunakan instrument berupa tes yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah :
  1. Deskripsi data
  2. Uji Persyaratan Analisis
a.     Uji normalitas
b.     Uji homogenitas
c.     Uji hipotesis

IV.   HASIL PENELITIAN
A.   Deskripsi Data
Nilai tes akhir dari kelompok eksperimen adalah sebagai berikut : nilai terendah 57, nilai tertinggi 90, nilai rata-rata 76 dan standar deviasi 8,00 .  Berdasarkan tes akhir kelompok control diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 79, nilai rata-rata 64 dan standar deviasi 7,83
B.    Analisis Data
Nilai t table pada tingkat kepercayaan 99% dan derajat kebebasan 58 sebesar 2,42. Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai nilai t table berarti hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatifnya (H1) diterima, berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok eksperimen dengan hasil belajar kelompok control. Dalam hal ini pembelajaran PAI dengan metode CTL lebih baik daripada metode ceramah.

V.     PEMBAHASAN
Hasil eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan dua kelompok yang diberi perlakuan berbeda. Satu kelas diberi pengajaran dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan satu kelas yang lain sebagai control diberi metode ceramah. Hasil eksperimen menunjukkan kelas dengan metode CTL nilai hasil belajarnya lebih tinggi daripada kelompok yang diberi metode ceramah. Hal ini disebabkan karena metode CTL lebih memotivasi dalam membangun kemandirian belajar, dibandingkan dengan metode ceramah.

VI.   KESIMPULAN
Hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 8,34 sedangkan nilai t table 2,42, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa metode Contextual Teaching and Learning memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly Bogor. Hasil ini menunjukkan bahwa metode Contextual Teaching and Learning memberikan ruang kepada siswa untuk belajar secara inquiri, mengembangkan sifat ingin tahu dan mengeksplorasi materi pelajaran secara mandiri, menjadikan metode CTL lebih baik dari metode ceramah.







1Miracle the Reference Alquranulkarim Sygma Publishing, 2010 hal 1037
2Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Sinar Baru, 2001)
3Whitehead, Contextual Teaching and Learning hal 5 (Rahayasa Research & Training)2010
4Dharma Kesuma, Contextual Teaching and Learning, Jakarta, Rahayasa Research dan Training 2010















Tidak ada komentar:

Posting Komentar