PENGARUH
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA
KELAS VIII DI SMP AL GHAZALY BOGOR
Siti Hartati dan
Darlina Kartika Rini
STIT SIFA Bogor
I.
PENDAHULUAN
Sumber
daya manusia yang sangat berperan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa
adalah guru. Guru sebagai tenaga profesioanl memiliki multi peran, bukan hanya
sebagai pendidik yang berhjadapan langsung dengan siswa, tetapi mereka sebagai
perancang dan manajer implementasi kurikulum di dalam kelas. Guru harus mampu
menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, membangun strategi
pengelolaan kelas yang kondusif, serta menciptakan interaksi antar peserta
didik serta interaksi peserta didik dengan guru.
Dalam
padangan Islam, pendidikan merupakan proses yang suci untuk mewujudkan tujuan
asasi hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT dalam arti yang luas. Maka
pendidikan merupakan bentuk tertinggi ibadah dalam Islam dengan alam sebagai
lapangannya, manusia sebagai pusatnya, dan hidup beriman sebagai tujuannya.
Terutama Pendidikan Agama Islam yang sangat berguna bagi kehidupannya sebagai
makhluk yang bersyukur dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri dan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Sebagaimana Firman Allah yang tercantum
dalam Al Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat
56 yang artinya :
“Dan
Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
(Adz-Dzariyat : 56)1.
Pemilihan
metode dalam proses pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting, karena
metode yang tepat akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran.
Salah satu metode yang cukup menarik dalam Pendidikan Agama Islam adalah Contextual Teaching and Learning. Metode
ini mampu menciptakan suasana belajar yang menarik danmenyenangkan sehingga
dapat menumbuhkan semangat serta motivasi siswa dalam belajar. Selain itu
pemanfaatan media atau metode yang tepat akan membuat konsepsi atau materi yang
disajikan menjadi lebih nyata dan jelas, mudah dipahami dan diingat, menarik
dan mengesankan, serta membuat proses penyampaian menjadi lebih efektif dan
efisien.4
Metode Contextual
Teaching and Learning sangat menunjang pengelolaan kelas sehingga
pengajaran yang dilakukannya menjadikan seorang guru kreatif, berkarakter dan
professional. Metode ini menjadikan proses belajar mengajar akan lebih konkret
dan nyata, lebih aktual, lebih menyenangkan, dan lebih bermakna. Pembelajaran
dengan metode Contextual Teaching and
Learning ini sesuai dengan konsep teknologi pendidikan dan pembelajaran
pada hakikatnya, yang merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh
narasumber dengan menggunakan bahan ajar, alat, dan teknik mengajar dan berada
dalam lingkungan tertentu.
Belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.
Sehingga akan tercipta perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah lakunya, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya. Sedangkan pengertian
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kempuan atau
potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan
kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.2
Belajar
adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang.
Sehingga akan tercipta perubahan berupa pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah lakunya, ketrampilan, kecakapan dan kemampuannya. Sedangkan pengertian
prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan kempuan atau
potensi dirinya dalam menerima dan memahami materi yang telah diberikan
kepadanya atau usaha siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan.3
II. RUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah
hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly,
Bogor dengan menggunakan metode Contextual
Teaching and Learning?
2.
Bagaimanakah
hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VIII SMP Al Ghazaly,
Bogor dengan menggunakan metode ceramah (Ekspositori)?
3.
Adakah
pengaruh yang signifikan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa VIII
SMP Al Ghazaly, Bogor menggunakan metode Contextual
Teaching and Learning disbanding menggunakan metode ceramah?
III.
LANDASAN
TEORI
Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru mengkaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong pembelajar
membuat hubungan antara materi nyang diajarkan dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam Contextual
Teaching and Learning (CTL) pembelajar diharapkan dapat membangun dan
menghidupkan ide-ide, sebagaimana pemikiran Whitehead, seorang filosof Inggris
terkenal menghendaki pendidikan memiliki tujuan agung melalui penanaman ide-ide
yang hidup dan dihidupi oleh orang-orang terdidik.3
Metode ceramah adalah metode yang cara penyajian atau
penyampaian informasi melalui penuturan secara lisan, dalam proses belajar
mengajar lebih banyak menurut keaktifan guru daripada siswa. Metode ceramah
juga dikenal sebagai metode kuliah atau metode khutbah. Pada jaman Rosululloh
SAW metode ceramah ini yang paling awal dilakukan dalam penyampaian wahyu
kepada umat. Karakteristik yang menonjol dalam ceramah adalah peranan guru yang
lebih dominan, sementara siswa pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh
guru. Ceramah menjadikan suasana lebih tenang namun interaksinya bersifat
verbalisme dan guru lebih aktif. Guru harus memiliki kemampuan menjelaskan
dengan bahasa yang tepat, dengan menggunakan contoh, melakukan penekanan
terhadap bentuk –bentuk informasi tertentu, penyusunan materi pembelajaran yang
jelas, dan menggunakan umpan balik dengan bertanya jawab.
Dalam pendidikan obyek penilaian hasil belajar terbagi
menjadi tiga ranah, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Dari ketiga ranah tersebut sangat penting dinilai oleh guru di
sekolah karena keterkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan
pengajaran. Hal ini sesuai dengan asas-asas Contextual Teaching and Learning
yang diungkapkan Udin S. Winataputra, dkk : (a). Kembangkan pemikiran bahwa
siswa akan belajar lebih mudah dengan cara belajar sendiri, menemukan sendiri,
dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. (b).
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic, (c). Kembangkan
sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya, (d) Belajar secara berkelompok,
(e). Hadirkan model sebagai contoh
pembelajaran, (f). Melakukan refleksi di akhir pertemuan, (g). Penilaian yang
sebenarnya.3
Pendidikan Agama Islam merupakan sarana atau media untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
memiliki keterampilan yang bermanfaat. Ruang lingkup mempelajari materi
Pendidikan Agama islam meliputi :4
- Al
Qur’an dan Hadits
- Akidah
- Akhlak
- Fikih
- Tarikh
dan Kebudayaan Islam
VI. METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMP Al Ghazaly yang beralamat di
Jl. Cempaka No.6 Kelurahan Kebon Kelapa, Bogor Tengah, Bogor. Pelaksanaan
penelitian selama 5 bulan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Agustus
2014. Penelitian ini menggunakan penelitian langsung terhadap obyek yang
dijadikan sampel. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VIII SMP Al
Ghazaly yang terdiri dari 6 kelas dan
setiap kelas terdiri dari 30 orang. Dari populasi diambil secara acak dua kelas
(60 orang) untuk dijadikan sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan dua
variable untuk menentukan pengaruh penggunaan metode CTL dan metode ceramah
terhadap siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif berupa nilai
kognitif siswa yang diperoleh melalui tes. Teknik pengambilan data dengan
menggunakan instrument berupa tes yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda.
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
- Deskripsi
data
- Uji
Persyaratan Analisis
a.
Uji
normalitas
b.
Uji
homogenitas
c.
Uji
hipotesis
IV.
HASIL
PENELITIAN
A.
Deskripsi
Data
Nilai
tes akhir dari kelompok eksperimen adalah sebagai berikut : nilai terendah 57,
nilai tertinggi 90, nilai rata-rata 76 dan standar deviasi 8,00 . Berdasarkan tes akhir kelompok control
diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 79, nilai rata-rata 64 dan standar
deviasi 7,83
B.
Analisis
Data
Nilai t
table pada tingkat kepercayaan 99% dan derajat kebebasan 58 sebesar 2,42.
Karena nilai t hitung lebih besar dari nilai nilai t table berarti hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatifnya (H1) diterima, berarti terdapat
perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok eksperimen dengan hasil
belajar kelompok control. Dalam hal ini pembelajaran PAI dengan metode CTL
lebih baik daripada metode ceramah.
V.
PEMBAHASAN
Hasil
eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dengan membandingkan dua kelompok yang
diberi perlakuan berbeda. Satu kelas diberi pengajaran dengan menggunakan
Contextual Teaching and Learning (CTL) dan satu kelas yang lain sebagai control
diberi metode ceramah. Hasil eksperimen menunjukkan kelas dengan metode CTL
nilai hasil belajarnya lebih tinggi daripada kelompok yang diberi metode
ceramah. Hal ini disebabkan karena metode CTL lebih memotivasi dalam membangun
kemandirian belajar, dibandingkan dengan metode ceramah.
VI.
KESIMPULAN
Hasil
uji hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 8,34 sedangkan nilai t table
2,42, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa metode
Contextual Teaching and Learning memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan
hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII
SMP Al Ghazaly Bogor. Hasil ini menunjukkan bahwa metode Contextual Teaching
and Learning memberikan ruang kepada siswa untuk belajar secara inquiri,
mengembangkan sifat ingin tahu dan mengeksplorasi materi pelajaran secara
mandiri, menjadikan metode CTL lebih baik dari metode ceramah.
1Miracle
the Reference Alquranulkarim Sygma Publishing, 2010 hal 1037
2Nana
Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT Sinar Baru, 2001)
3Whitehead,
Contextual Teaching and Learning hal 5 (Rahayasa Research & Training)2010
4Dharma
Kesuma, Contextual Teaching and Learning, Jakarta, Rahayasa Research dan
Training 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar